Aku tidak pernah memiliki teman sebab aku adalah anak autis.Mama dan papa sangat menyesal memiliki anak sepertiku,bahkan rencananya aku akan dibuang ke panti asuhan ketika berumur dua belas tahun.Aku sangat membenci sekolah sebab sifat guruku tidak berbeda jauh dengan kedua orangtuaku.
Bagiku keadilan adalah sebuah konsep yang tidak nyata dan hanya digunakan untuk menipu anak kecil sepertiku.Tidak ada yang bisa aku mintai tolong untuk membebaskanku dari ketidakadilan ini.
Polisi tidak akan membantu kecuali jika ada pembunuhan,sang pembela rakyat TNI tidak bertugas untuk menyelesaikan masalah kecil ini,psikolog akan mengabaikan fakta dan menyatakan kalau aku gila dan orangtuaku tidak pernah mengajariku agama sehingga aku juga tidak memiliki tuhan untuk dimintai tolong.Saat sedih seperi ini aku sering duduk di depan cermin dan menyatakan kesedihanku di depan cermin.
Terkadang aku sangat berharap kalau orang-orang seperti guru dan orangtuaku seharusnya mati saja,tapi itu tidak mungkin terjadi kan?Suatu hari ibuku memergokiku sedang berbicara ke cermin dan seulas senyum terlihat muncul di mulutnya.Dengan kejadian ini maka ibuku bisa membuangku ke rumah sakit jiwa.Saat pegawai dari RSJ datang untuk mengambilku,aku hanya berpegangan ke cerminku tanpa alasan tertentu.Ibuku merebut cermin itu dan melemparnya ke bawah hingga pecah tepat dihadapanku.Sambil menangis saat kejadian itu,
aku berpikir"Kenapa?.....Kenapa?.......Kenapa dunia sangat tidak adil?......Kenapa orang sepertiku yang menderita bukan orangtuaku?.....Kenapa tidak ada yang menolongku apakah keadilan sudah mati?......Kena-pa....."Seketika itu seakan seperti mimpi,aku bisa melihat tubuhku bergerak sendiri.Diambil pecahan kaca dan dilemparkan hingga menembus kepala karyawan RSJ.Ibuku hanya bisa terlihat ketakutan saat aku memutilasinya hidup-hidup dengan kipas angin besi di ruangan.Teriakan ibuku membuat ayah datang dan benar saja ia terlihat sangat kaget.Tanpa pikir panjang ayah dipotong kakinya dan otaknya aku tusuk berkali-kali.Terlihat liur keluar dari mulut ayah dan kini ia telah mati.Kenapa juga aku perlu keadilan?Kenapa juga aku harus peduli nasib orang jahat?Mulai sekarang temanku akan membayarkan ketidakadilan yang aku terima hingga semua orang jahat mati.Pada malam itu aku berhasil menemukan teman sejatiku.
Post a Comment